Skip to Content
Loading...
Humas Smada Berkelas
Humas Smada Berkelas
Online
Assalamualaikum/Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

MPLS Hari Kedua, Resiko 3P (Perkawinan Anak, Pornografi, dan Pergaulan Bebas) MPLS Ramah 2025 di SMADA BERKELAS

MPLS Hari Kedua, Resiko 3P (Perkawinan Anak, Pornografi, dan Pergaulan Bebas) MPLS Ramah 2025 di SMADA BERKELAS

 



Perkawinan anak merupakan isu serius yang memiliki dampak jangka panjang pada fisik, mental, dan masa depan anak. Anak yang menikah di usia dini, terutama perempuan, cenderung putus sekolah, mengalami komplikasi kesehatan saat hamil dan melahirkan karena tubuhnya belum siap, serta lebih rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Pencegahannya membutuhkan peran aktif semua pihak, termasuk keluarga yang tidak memaksakan anak menikah muda, masyarakat yang melapor jika ada indikasi perkawinan anak, serta pemerintah yang gencar mensosialisasikan batas usia perkawinan yang sah dan memberikan akses pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak. Edukasi tentang hak-hak anak dan konsekuensi negatif perkawinan dini adalah kunci untuk melindungi generasi muda.

Di era digital ini, akses terhadap pornografi menjadi lebih mudah, dan ini membawa risiko signifikan, terutama bagi remaja. Paparan pornografi dapat membentuk pandangan yang tidak realistis tentang seksualitas, memicu perilaku adiktif, merusak hubungan interpersonal, serta menurunkan empati. Pencegahannya dimulai dari literasi digital yang kuat, di mana siswa diajarkan untuk memfilter konten, memahami bahaya pornografi, dan mengembangkan pemikiran kritis. Peran orang tua juga vital dalam memberikan pengawasan dan edukasi seks yang komprehensif, sementara sekolah bisa mengadakan sesi penyuluhan tentang etika berinternet dan dampak negatif pornografi untuk membentengi siswa dari bahaya tersebut.

Pergaulan bebas, yang seringkali diartikan sebagai perilaku tanpa batas dan norma sosial, membawa berbagai risiko serius bagi remaja, termasuk penyalahgunaan narkoba, kehamilan yang tidak diinginkan, penularan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, serta terjerumus dalam tindak kriminalitas. Pencegahannya berpusat pada penguatan karakter dan nilai-nilai moral sejak dini, membangun lingkungan keluarga yang harmonis dan suportif, serta mengembangkan kemampuan siswa untuk mengambil keputusan yang bijak. Sekolah dan orang tua perlu membimbing remaja dalam memilih teman yang positif, mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat, serta menyediakan wadah untuk berdiskusi tentang risiko dan konsekuensi dari pilihan pergaulan agar mereka memiliki benteng diri yang kuat.

SMADA BERKELAS, Jelas TERATAS

Berbagi

Postingan Terkait

Posting Komentar

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?