- Diposting oleh : Humas SMAN 2 Pamekasan
- pada tanggal : Agustus 31, 2025
Di era digital ini, akses terhadap pornografi menjadi lebih mudah, dan ini membawa risiko signifikan, terutama bagi remaja. Paparan pornografi dapat membentuk pandangan yang tidak realistis tentang seksualitas, memicu perilaku adiktif, merusak hubungan interpersonal, serta menurunkan empati. Pencegahannya dimulai dari literasi digital yang kuat, di mana siswa diajarkan untuk memfilter konten, memahami bahaya pornografi, dan mengembangkan pemikiran kritis. Peran orang tua juga vital dalam memberikan pengawasan dan edukasi seks yang komprehensif, sementara sekolah bisa mengadakan sesi penyuluhan tentang etika berinternet dan dampak negatif pornografi untuk membentengi siswa dari bahaya tersebut.
Pergaulan bebas, yang seringkali diartikan sebagai perilaku tanpa batas dan norma sosial, membawa berbagai risiko serius bagi remaja, termasuk penyalahgunaan narkoba, kehamilan yang tidak diinginkan, penularan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, serta terjerumus dalam tindak kriminalitas. Pencegahannya berpusat pada penguatan karakter dan nilai-nilai moral sejak dini, membangun lingkungan keluarga yang harmonis dan suportif, serta mengembangkan kemampuan siswa untuk mengambil keputusan yang bijak. Sekolah dan orang tua perlu membimbing remaja dalam memilih teman yang positif, mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat, serta menyediakan wadah untuk berdiskusi tentang risiko dan konsekuensi dari pilihan pergaulan agar mereka memiliki benteng diri yang kuat.
SMADA BERKELAS, Jelas TERATAS